Lihatlah lebih dalam !

Lihatlah lebih dalam !
Photo by Vasilina Sirotina / Unsplash

Akhir-akhir ini banyak hal yang mengusik batinku. Mungkin aku lagi moody kali ya ?

Disuatu moment, aku memberikan respon yang cukup diluar kebiasaanku. Kala itu rasanya saya sudah muak dengan perilaku serta gaya bahasa yang menyakitkan dan hal itu pun dirasakan oleh orang-orang yang disekitarku.

Rasanya sudah lama aku menahanya sebab penilaianku yang memang secara usia dia lebih berumur. Tak lebih sebab rasa hormatku yang membuat diriku mampu menahannya. Oh ya, mungkin juga aku tau diri , saat aku marah seperti monster. Haha. . .

Ketika itu aku menjawabnya dengan singkat padat dan terkesan jutek. Memang saat itu emosiku membuncah di dada. Rasanya tidak ada nada tinggi tapi memang aku tak bisa menyembunyikan mimik wajahku yang kusut.

Momen ini mengingatkanku pada banyak hal,

Bagi seseorang yang mengalami mental illness, seringkali dianggap bahwa dia kurang dalam pendekatan dirinya kepada Rabb-Nya.

Aku pun setuju.

Namun, tak sepenuhnya BENAR !

Kita hanya berfokus pada apa yang ada DIHADAPAN kita. Seperti hanya melihat orang yang menerima berbagai reward, sering kali kita hanya memberikan komentar

"Wah hebat ya !"

bahkan bisa saja ada respon demikian,

"Pantas sih dia dapat reward sebagai pegawai teladan ! Dia rumahnya dekat jadi nggak pernah telat"

Bukankah, respon demikian sering kali kita dengar atau diucapkan. Ngaku deh ! Begitulah manusia, belum tertempa dan belum mau menelisiki sebuah PROSES seseorang dan berfokus pada HASIL !

Sama halnya ketika kita melihat orang lain marah, kecewa, atau hal-hal negatif yang ia keluarkan secara tiba-tiba bahkan diluar kebiasaan deh. Oh, diluar nurul !

Padahal, setiap orang tuh pasti punya momen menuangkan emosi negatif tidak pada tempatnya. Ya kan ! Ngaku, ngaku ! Haha.

Tapi, nggak semua orang bisa menjadi orang yang BERTABAYUN ! Emm, orang yang mau memaklumi dan mau melihat proses seseorang dan sebab seseorang menjadi seperti itu.

Terkadang orang lain LUPA bahwa orang lain itu MANUSIA. Terkadang juga kita lupa menuntut orang lain untuk MEMAKLUMI tapi kita lupa MEMAKLUMI orang lain.

Jika, kamu menghadapi situasi tersebut maka cobalah berbicara dari hati ke hati. Mungkin orang tersebut punya banyak hal yang tak mampu dikatakan dan sebab "kenapa ya di demikian ?"

Jangan sampai kamu menyesal terhadap penilaian yang salah !

Bisa jadi masalahnya itu KAMU sehingga orang tersebut menjadi DEMIKIAN !

Read more