Bagaimana Cara Mengatasi Anak Tidak Mau Tenang
Anak dan dunianya adalah suatu hal yang dinamis. Penuh semangat, bertenaga, dan rasa ingin tahu untuk menjelajahi apa saja yang dapat ditemukannya. Padahal istirahat itu perlu untuk mengisi ulang energi dan konsentrasinya. Oleh karena itu, ketika anak dalam keadaan tenang, sel-sel otaknya dapat memproses semua informasi yang ditemukannya hari itu dengan optimal dan tanpa terseling hal lain.
Digital Terbatas
Di dunia yang serba digital ini, kita sering kali melihat anak-anak mengetuk, mengusap, dan membuat sesuatu dengan gadget mereka. Gambar, tulisan, animasi, atau film pun berseliweran dan men-stimulasi otak anak tanpa henti. Hal tersebut dapat menyebabkan anak susah berkonsentrasi karena otak yang seharusnya berkembang bertahap mencerna informasi, dipaksa mencerna semua secara seketika dan sekaligus. Fungsi otak yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan kemampuan lain pun terpaksa dialihkan untuk mencerna semua informasi digital.
Jangan memberikan gadget pada anak yang masih bayi karena otaknya sangat sensitif terhadap perubahan. Bunda harus membatasi waktu pemakain pada balita, hanya satu jam per hari. Karena pada balitaotak mereka berkembang untuk menyempurnakan kemampuan syaraf motorik, indra, dan organ tubuh lainnya.
Pelukan Hangat
Bagi anak yang sensor tubuhnya masih peka, 20 detik pelukan sayang dari orangtua akan memberi sinyal positif ke otaknya, yang efeknya menaikkan beberapa hormon pertumbuhan. Hal ini dapat membuatnya tumbuh lebih cepat, sehat, dan pintar.
Usahakan agar bunda memeluk anak setiap harinya, baik dalam keadaan normal maupun anak dalam keadaan kesal, resah, atau galau karena mereka belum dapat mengontrol emosi dengan cepat, sementara pelukan dapat dengan cepat menaikkan hormon oksitosin yang memberikannya rasa senang sehingga keseimbangan emosi dalam diri anak pun akan tercipta.
Hening
Bunda dapat mengajak anak untuk menikmati keheningan alam, baik itu berjalan menyusuri pantai ditemani suara ombak maupun hanya duduk-susuk dibawah pohon rindang yang ada dia halaman. Jika kiat ini semakin sering dilakukan, maka anak makin mengerti perbedaan antara hiruk pikuk dengan suasana tenang. Anak akan semakin dapat merasakan di situasi mana yang membuatnya lebih nyaman dan ringan. Dengan sendirinya anak akan mengetahui suasana seperti apa yang dapat menengkannya.
Mengalihkan Perhatian
Anak yang susah berkonsentrasi biasanya memiliki banyak halo yang simpang siur di dalam otak dan perasaannya. Semakin banyak hal yang memenuhi jiwa dan raga-nya, maka anak akan semakin susah untuk merasa tenang. Oleh karena itu, alihkan perhatian dan memfokuskan diri ke satu hal saja agar dia bisa menenangkan diri dari semua hal.
Pojok Tenang
Jika memungkinkan ciptakan suasana yang mengundang anak untuk beristirahat di kamarnya sendiri sehingga dia senang dan nyaman berada di kamarnya. Biarkan anak menata kamarnya sendiri dengan benda-benda kesayangannya sehingga dia merasa dunianya lengkap.
Jika tidak memungkinkan, bunda dapat menggunakan salah satu pojok kamar sebagai tempat menenangkan diri anak. Ingat, pojok ini bukan untuk menghukum atau mengucilkan anak. Pojok ruangan tersebut dipakai sebagai tempatnya beristirahat dan menenangkan diri ketika diperlukan.
Keras Versus Lembut
Ada beberapa keluarga yang cara komunikasi-nya ke setiap anggota keluarganya dengan riuh seperti adu keras berbicara, mesti sebenarnya mereka tidak dalam keadaan marah. Bunda dan seluruh anggota keluarga yang lain mencoba untuk memelankan volume suara ketika berbicara, terutama ketika berbicara dengan anak. Berbicaralah dengan tenang, artikulasi yang jelas, sabar, dan tidak terburu-buru. Berikan anak perasaan kalau semuanya tenang, aman, dan nyaman. Buat anak mengerti kalau tidak setiap saat dan tidak untuk semua hal, semuanya harus berbicara berapi-api.
Makan dan Minum Cukup
Pastikan asupan gizi anak juga sesuai dengan usia dan kebutuhan sehingga anak selalu sehat dan bugar. Dalam keadaan sakit, tentunya anak akan susah beristirahat. Ingat, kiat ini bukan untuk menenangkan anak dengan memberinya makanan (comfort food), tapi memastikan kalau kegelisahan anak bukan bersumber dari perutnya yang kelaparan dan kehausan.
Pengertian Saudara
Jika bunda memiliki lebih sari satu anak, waktu beristirahat bisa menjadi masalah. Satu anak akan susah diminta berdiam di kamar sementara saudaranya ramai bermain di luar kamar. Minta saudaranya untuk bermain dengan tidak sambil berteriak-teriak. Atau, cari lokasi yang jauh dari kamar anak yang sedang beristirahat. Lakukan hal ini bergantian dan berlaku bagi semua anak.
Hal ini juga berlaku bagi seluruh anggota keluarga yang lain. Siapa saja yang perlu menonton TV, mendengar radio, atau mengobrol seru tepat di saat anak istirahat, minta mereka untuk memelankan suaranya.
Sesuatu Dalam Genggaman
Banyak hal yang membuat anak merasa tidak tenang ketika keluar rumah. Lingkungan baru, gangguan anak lain, hiruk pikuk suasana, dan banyak lagi. Bunda dapat memberikan sesuatu berukuran kecil yang dapat disentuh, di genggam, dan di raba-nya. Bunda bisa memberikannya batu kecil yang berwarna indah. Berikan apa saja yang mudah dibawah keluar oleh anak ke mana dia pergi. Ingat, benda bukanlah jimat, batu penyelamat, atau sumber kesuksesan. Ketika dunia luar membuatnya stres dapat menutup mata, menggenggam benda itu dan menenangkan diri.
Kenali Sumber
Ketika bunda sudah mengenali sumber ke-tidak-tenang-an anak, solusi pun dapat dicari. Misalnya, dengan membiarkan anak menceritakan harinya di sekolah, lengkap dengan semua ke-risau-an-nya. Bunda juga bisa meng-ajak-nya ber-olahraga sehingga semua energi-nya terpakai.
Arti Damai
Jika anak merasa damai dengan diri dan dunianya, dia akan tenang dan bebas stres. Bagi anak yang masih muda, arti damai biasanya adalah sesuatu yang bisa dilihat, dirasakan, di-bau-i, dan dengar. Jangan lupa memberi tahu anak, betapa bunda mencintainya sehingga dia mengetahui kalau dirinya tidak sendirian dengan permasalahan yang melanda.