Bagaimana Cara Agar Anak Agar Mau Menaati Peraturan?

Bagaimana Cara Agar Anak Agar Mau Menaati Peraturan?
Photo by Jonny Gios / Unsplash

Kita hidup sendiri. Bagi orang yang gemar menyendiri pun tetap membutuhkan orang lain. Untuk dapat hidup dengan orang lain kita membutuhkan peraturan karena kebebasan kita bisa jadi mengakhiri kebebasan orang lain. Anak-anak tidak mengetahui konsep ini dan masalah baru muncul ketika seseorang tidak mau mengikuti peraturan. Disisi lain kepatuhan bukanlah hal yang muncul mendadak. Semuanya dengan proses belajar yang dapat dilakukan sehari-hari di rumah. Bagaimana cara agar anak agar mau menaati peraturan?

Prioritas Utama

Semakin dewasa anak maka semakin banyak daftar peraturan yang dia hadapi. Jadi, cukup wajar jika anak tidak mampu menuruti semua peraturan tersebut. Sering kali orang tua memaksa anak untuk menurut semuanya, sementara anak merasa kalua usahanya tidak dihargai. Parahnya, dia merasa hanya dicintai jika menuruti orang tua bukan karena siapa dirinya.

Bunda, prioritas orangtua untuk anak adalah memberikan anak cinta, kasih sayang, perhatian, dan rasa aman. Sebelum bunda menuntut anak untuk mematuhi seluruh peraturan yang ada, maka bunda harus terlebih dahulu memberikan prioritas kepada anak. Beri prioritas peraturan tentang mana yang harus dilakukan dan mana yang bisa lebih fleksibel dalam penerapannya. Bunda, anak bukanlah robot yang sekali diberikan perintah, maka langsung mengikuti seluruh peraturan tersebut.

prioritas orang tua untuk anak adalah memberikan anak cinta, kasih sayang, perhatian, dan rasa aman. - Dewi Ummu Aisyah

Aturan Turun Menurun

Orangtua biasanya menerapkan peraturan yang sudah ada sejak bunda masih kecil bahkan dilakukan oleh para pendahulu-pendahulu bunda sebelumnya. Sehingga ketika anak tidak mampu menuruti peraturan tersebut, maka anak akan disalahkan. Padahal, belum tentu peraturan yang sudah ada atau turun-menurun itu masih dapat dilakukan pada anak bunda saat ini.

Oleh karena itu, bunda harus memilah peraturan-peraturan yang hendak diterapkan. Mana yang bisa dilakukan sama persis dengan peraturan lama, mana yang harus disesuaikan dengan situasi kondisi anak pada zaman sekarang, dan mana yang tidak dapat dipakai lagi.

Mengapa Perlu

Semakin bertambah usia anak, bahkan sebelum mampu berbicara, anak sudah dapat mendengar dan mengerti penjelasan orang tua. Maka, bunda juga perlu menjelaskan mengapa anak perlu mengikuti peraturan. Tunjukkan bahwa peraturan berguna untuk anak agar lebih mudah berorientasi. Jika anak melihat mengapa peraturan itu ada, dia akan mengerti dan melakukannya tanpa salah.

Kalimat panjang dan bertele-tele sukar dimengerti anak yang masih muda atau kecil. Buatlah peraturan yang mudah dimengerti anak dengan hanya menyebutkan apa yang dilakukannya dalam hal yang berlawanan. Bunda juga dapat membuat peraturan yang langsung ke tujuan dan mudah dimengerti. Lebih baik lagi jika bunda mencontohkannya sampai anak mengerti. Ingat bunda, tetap sabar, jangan lekas marah jika anak tidak langsung melakukannya. Ajak anak melakukan apa yang bunda katakan sampai dia mampu melakukannya sendiri.

Lakukan Bertahap

Ajak anak untuk melakukan peraturan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuannya. Hal yang terpenting adalah bunda memberi contoh bagaimana melakukan peraturan yang diminta. Jangan memerahi anak hanya karena dia tidak mampu melakukannya. Ajak anak untuk mematuhi peraturan bersama-sama. Buat anak merasa bahwa mengikuti peraturan adalah hal yang menyenangkan, bukan sesuatu menakutkan, apalagi yang membuatnya trauma.

Ajak anak untuk mematuhi peraturan bersama-sama. - Dewi Ummu Aisyah

Usia anak yang semakin bertambah akan membuat kehidupannya berbeda. Ada hal yang tadinya boleh dilakukan, tapi sekarang menjadi tidak boleh. Sebaliknya, hal yang tadinya tidak boleh dilakukan, tapi sekarang boleh dilakukan, Oleh karena itu, bunda juga dapat melakukan perubahan peraturan secara bertahap juga. Namun, ada hal yang perlu bunda ingat, jangan memberikan kebebasan. Ajak anak untuk mengerti bahwa kehidupannya saat ini sudah berubah. Dia juga harus pintar-pintar  mengatur waktu untuk melakukan ha-hal yang dapat mengasah kemampuan diri.

Menjadi Teladan

Tidak ada yang paling membingungkan anak daripada melihat teori yang berbeda dengan praktiknya. Ketika bunda menuntut anak untuk merapikan mainannya setelah selesai bermain, tapi bunda sendiri tidak merapikan benda-benda setelah bekerja, maka anak berpikir bahwa untuk apa menuruti peraturan tersebut. Oleh karena itu, bunda harus menjadi teladan bagi anak. Sebelum menuntut anak mengikuti peraturan, bunda juga harus bisa mengikuti peraturan dengan baik dan benar. Jangan malu untuk meminta maaf jika bunda tidak mematuhi peraturan yang ada.

Jangan malu untuk meminta maaf jika bunda tidak mematuhi peraturan yang ada. - Dewi Ummu Aisyah

Aturan Makan

Makan adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak setip harinya dan anak dapat mulai belajar mengikuti peraturan di kegiatan ini. Sebelumnya, pastikan jika semua anggota keluarga juga menuruti peraturan makan yang serupa. Contoh hal kecil yang dapat dijadikan sebagai peraturan adalah sebagai berikut :

  1. Mencuci tangan dengan sabun sampai bersih sebelum dan makan.
  2. Berdoa sebelum makan.
  3. Duduk dengan tenang di kursi dan makan di meja makan sampai makanan habis.
  4. Tenang dan tidak banyak bersuara.
  5. Tidak membaca majalah atau buku.
  6. Tidak melihat televisi.
  7. Tidak menyentuh gadget, telepon seluler, atau peralatan elektronik Ketika makan.
  8. Makanan baru harus dicoba, tapi jika tidak suka, boleh tidak dihabiskan, lalu minta anak memberikan alas an mengapa tidak menyukainya.

Akui Jika Salah

Orang tua tidaklah selalu benar atau tanpa berbuat salah. Sangat manusiawi jika orang tua juga berbuat salah dengan tidak dapat menuruti peraturan yang sudah disepakati bersama. Jika hal ini terjadi maka bunda harus mengakui kesalahan bunda ke anak-anak dan meminta maaf di depan mereka. Tunjukkan jika bunda dan ayah menyesal dan berusaha memperbaiki keadaan. Terlebih lagi jika kesalahan tersebut melibatkan orang lain. Misalnya ketika bunda lupa untuk menjemput anak lebih awal di sekolah, maka bunda perlu minta maaf dan berusaha menyenangkan hati anak. Juga ketika anak membawa pulang mainan temannya tanpa sepengetahuan, maka bunda jangan buru-buru marah. Ajarkan kepada anak untuk meminta maaf dengan baik dan memberi contoh apa yang harus anak lakukan supaya temannya mau memaafkan dan berteman lagi. Hal ini sangat penting agar anak memiliki rasa tanggung jawab dan mau untuk memahami perasaan orang lain. Juga untuk mengajarkan bahwa ‘maaf’ akan lebih baik jika diikuti dengan perbuatan baik.

Berikan Apresiasi

Tidak ada yang lebih membingungkan bagi anak yang selalu dikecam orang tua. Sebenarnya anak sedang mencoba mengenal siapa dirinya, apa yang dia bisa, mencoba mengerti dan melakukan peraturan yang sering berbenturan dengan keinginan hati. Orang tua tidak ada bedanya dengan perundung/bully jika selalu menyalahkan, melarang, bahkan memaki anak dengan apa yang dia lakukan. Anak akan merasa bahwa dia tidak berguna dan tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Apa saja yang dia lakukan adalah salah di mata orang tua. Mengikuti aturan atau tidak, hasilnya sama saja.

Bunda harus membangkitkan semangat anak untuk menaati peraturan, dan menghargai usaha anak. Supaya anak merasa percaya diri bahwa dia bisa. Berikan dia pujian. Berikan dukungan dan bantuan jika dia masih sulit melakukan sesuatu atau menaati peraturan sendirian. Jadilah teman bagi anak.

Temukan Yang Salah

Jika anak semakin tertarik dengan peraturan-peraturanyang ada, bunda dapat mencoba menyebutkan hal-hal yang salah dengan sengaja atau melakukan sesuatu yang salah. Perhatikan apakah anak dapat menemukan kejanggalannya. Jika anak menegur orang dewasa yang melanggar peraturan, jangan ditertawakan apalagi diremehkan. Biarkan anak bangga merasa dirinya dewasa karena tahu mana yang benar dan yang salah. Hal ini akan menambah kepercayaan dirinya untuk tetap mematuhi peraturan yang ada.

Aturan Anak

Semakin bertambah usia, anak akan semakin tahu dunianya. Wajar jika anak mulai membuat peraturan-peraturan tertentu. Selama peraturan yang dibuatnya tidak membahayakan atau menyusahkan dirinya dan orang lain, bunda harus menghargai peraturan itu dan memeliharanya.

Biarkan Tahu Risiko

Tidak jarang anak melanggar peraturan karena mereka belum melihat konsekuensinya. Misalnya anak akan sengaja membiarkan mainan berantakan di lantai, karena ayah akan merapikan mainan untuknya. Oleh karena itu, bunda harus menahan diri untuk tidak selalu mengerjakan kewajiban anak. Tunjukkan ke anak bahwa perbuatannya bisa menyebabkan mainannya rusak karena terinjak atau hilang. Tunjukkan bahwa setiap perbuatannya bisa berdampak buruk terhadap dirinya.

Daftar Hukuman

Di dunia yang serba sibuk orang tua tidak selalu dapat memantau peraturan dengan konsisten. Terkadang orang tua membiarkan anak melanggar peraturan yang sudah disepakati atau menghukum anak lebih dari seharusnya. Agar hal ini tidak terjadi, maka bunda perlu untuk mencatat hukuman apa yang perlu dilakukan jika anak melakukan hal yang tidak baik. Pastikan hukuman yang bunda buat tidak berdampak buruk dan tidak keterlaluan. Mulailah memahami psikologi anak, berdiskusi dengan dokter, dan mengobrol dengan sesama bunda untuk dapat memahami anak dengan lebih baik. Tidak lupa, satu hal yang perlu bunda ingat adalah pasti ada hal yang lebih baik daripada sekadar menghukum anak. Entah dengan mengobrol dan menasihati anak sebelum tidur. Kita perlu menciptakan suasana yang menyenangkan untuk mengikuti aturan, bukan suasana yang menakutkan. Iya kan?

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar ya!



Read more